Jumat, 07 Januari 2011

PERTENTANGAN - PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

BAB VII

PERTENTANGAN - PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

  1. PERBEDAAN KEPENTINGAN

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasa puas dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan menimbulkan masalah bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.

Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :

  1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
  2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
  3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
  4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
  5. Kepentingan individu untuk di butuhkan orang lain.
  6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan dalam kelompoknya.
  7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
  8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.

Permasalahan utama dalam tinjauan konflik adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan dan hasilnya dan kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda antara pemerintah atau penguasa sebagai pemegang kendali ideology dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-sub ideology.

Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu:

1. Fase disorganisasi yang terjadi karena kesalahpahaman yang menyebabkan sulit atau tidak dapatnya satu kelompok social menyesuaikan diri dengan norma ideology.

2. Fase disintergrasi pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti timbulnya emosi masa, protes, aksi mogok, pemberontakan, dll. Walter W. Martin dkk mengemukakan tahapan disintergrasi sebagi berikut:

· Ketidaksepahaman anggota kelompok tentang tujuan social yang hendak dicapai.

· Norma social yang tidak membantu masyarakat dalam mencapai tujuan yang telah disepakati.

· Norma yang telah dihayati dalam kelompok bertentangan satu sama lain.

· Tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok.

  1. PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETHNOSENTRISME

  1. PRASANGKA DAN DISKRIMINASI

Prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevasinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhkembangan dan bahkan integrasi masyarakat.

Suatu hal yang saling berkaitan, apabila individu memiliki prasangka dan biasanya bersifat diskriminatif terhadap ras yang di prasangkanya. Tetapi dapat pula yang bersikap diskriminatif tanpa disadari prasangka. Perbedaan pokok antara prasangka dan diskriminatif adalah bahwa prasangka menunjukan pada aspek sikap sedangkan diskriminatif pada tindakan. Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau negative terhadap orang, objek atau situasi. Jadi prasangka merupakan kecenderungan yang tidak tampak dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan, aksi yang bersifat realistis, sedangkan prasangka tidak realistis dan hanya di ketahui oleh individu masing-masing.

Prasangka sebagian bersifat apriori atu tidak berdasarkan pengalaman sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari prasangka ini banyak dimuati emosi-emosi atau unsure efektif yang kuat. Biasanya orang yang bersangkutan mencoba mendiskriminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akhirnya di barengi dengan justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap tingkah laku sendiri.

  1. Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi

Tidak sedikit orang mudah berprasangka, namun banyak juga orang yang sukar untuk berprasangka. Tampaknya kepribadian dan intelegensia, serta factor lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka.

C. Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan Diskriminasi

1. latar belakang sejarah

2. dilatar belakangi oleh perkembangan sosio cultural dan situasional

3. bersumber dari factor kepribadian

4. perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama.

D. Usaha mengurangi / menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi

    1. perbaikan kondisi social ekonomi
    2. peluasan kesempatan belajar.
    3. sikap terbuka dan sikap lapang.

E. Ethnosentrisme

Ethnosentrisme adalah anggapan suatu bangsa atau ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa atau ras lain kurang baik di mata mereka.

4. PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL ATAU KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT

Konflik mengandung artian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa di bayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari situasi konflik yaitu :

  1. terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
  2. unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
  3. terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut. Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengna kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan :

a) pada taraf diri seseorang.

b) Pada taraf kelompok.

c) Pada taraf masyarakat.

Cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai berikut :

1. elimination

2. Subjugation atau domination.

3. Majority rule.

4. minority consent.

5. compromise

6. intergration.

  1. GOLONGAN-GOLONGAN YANG BERBEDA DAN INTERGRASI SOSIAL

  1. Masyarakat Majemuk dan Nation Indonesia

Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berabagai suku bangsa dan golongan social yang dipersayuka oleh kekuatan nasional yang berwujud Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya dikemukakan aspek dari kemasyarakatan tersebut :

  1. suku bangsa dan kebudayaannya.
  2. agama.
  3. bahasa.
  4. Nasion Indonesia

b. Integrasi

Masalah besar yang dihadapi Indonesia adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapileserasian kesatuan.

Variabel-veriabel yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi adalah:

  1. klaim atau tuntunan penguasaan atas wilayah-wilayah yang di anggap sebagai miliknya.
  2. isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antara warga Negara Indonesia asli dengan keturunan.
  3. agama, sentiment agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
  4. prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap anggota golongan tertentu.

  1. Integrasi Sosial

Integrasi social diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan.

Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di masyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak system yang saling melengkapi dan tumbuh integrasai tanpa paksaan.

  1. integrasi nasional

Itegrasi nasiaonal merupakan masalah yang di alami semua Negara, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Contohnya perang saudara di Nigeria antara bangsa hausa, Fulani, ibo dan Yoruba sehingga melahirkan Negara baru yaitu republic baufara.

  1. beberapa permasalahan integrasi nasional
    • perbedaan ideology
    • kondisi masyarakat yang majemuk.
    • Masalah territorial daerah yang berjarak cukup jauh.
    • Pertumbuhan partai politik.
  1. upaya yang dilakukan untuk memperkecil untuk menghlangkan kesenjangan-kesenjangan itu antara lain :
    • mempertebal keyakinan seluruh warga Negara terhadap ideology nasional.
    • Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah atau pulau dengan membangun sarana informasi, trasformasi, komunikasi.
    • Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional.
    • Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar