Rabu, 27 Januari 2010

“Biografi Patrick Suskind dan Resensi Novel Karyanya yang Berjudul “Perfume : The Story of a Murderer”

“Biografi Patrick Suskind dan Resensi Novel Karyanya yang Berjudul “Perfume : The Story of a Murderer”

Biografi Penulis Novel German

“Patrick Süskind”

Patrick Süskind lahir pada 26 Maret 1949 di Starnberger Ambach di Danau di Bavaria dekat Munich, Jerman. Dari 1968-1974 Süskind belajar sejarah abad pertengahan dan modern di Universitas Munich dan Aix-en-Provence. Pada ‘80-an ia bekerja sebagai penulis skenario, diantaranya untuk Kir Royal dan monaco Franze. Sekarang ia tinggal di Starnberger kehidupan di Danau.

Telah dikatakan bahwa awalnya ia bercita-cita menjadi seorang pianis konser, tapi punya masalah dengan tangannya. Süskind memulai karir menulis menjadi seorang penulis drama, yang pertama bermain film (dan berhasil menembus internasional), The Double Bass (Der Kontrabass) dilakukan di Jerman, Swiss, Skotlandia, London, dan New York. Dia telah menulis untuk televisi dan film, dan Perfume: The Story of a Murderer telah diadaptasi untuk layar.

Dia adalah putra dari almarhum Wilhelm Emanuel Süskind, seorang wartawan dan penulis tentang bahasa. Dia tinggal di Munich, Paris, dan Montolieu, Perancis, dan suka menyendiri. Dia telah menolak penghargaan untuk tulisannya, dan tidak pernah hibah wawancara. Karya fiksi-Nya, meskipun suaranya berbeda dalam satu dengan yang lain, tapi menyenangkan dan bahkan kurang ajar “revisi penting filsafat dan masalah-masalah psikologis” (Adams, “Patrick Suskind”). Dia dikenal karena tidak memasang terlalu thiny barbs terselubung dalam fiksi, diarahkan

pada kritik. Sebagai contoh, seorang penulis dalam esainya “Amnesie di litteris” tidak dapat mengingat apa pun yang ia baca, membuat apa saja yang ia tulis kemudian benar-benar bebas dari plagiarisme. Hal ini sebagai tanggapan atas kritik “yang mencirikan gaya citational Das Parfum sebagai plagiarisme” (Ibid).

Süskind telah menulis untuk kedua televisi dan film, termasuk film Rossini. Sementara nada sindiran mengenai industri film ironis, seperti Parfum adalah bagian ensemble yang melibatkan banyak karakter. Parfum berfokus pada satu karakter dan obsesi. Permainan Süskind Der Kontrabass juga berfokus pada satu karakter, tidak sosial seperti Grenouille. Ini adalah permainan yang membuat dirinya terkenal, dan masih banyak dilakukan. Karya lainnya yang termasuk novel The Pigeon, dan The Story of Mr Sommer, kumpulan cerita Drei Geschichten und eine Betrachtung dan esai yang berjudul On Love and Death.

Resensi Novel ” Perfume : The Story of a Murderer ”

judul : perfume : The story of a Murderer

no. ISBN : 979397205x

penulis : Patrick Suskind

penerbit : Dastan Books

tanggal terbit : juli-2006

jumlah halaman : 428

berat buku : -

jenis cover : softcover

dimensi (L x P) : 125 x 190 mm

kategori : Suspense

bonus : -

text bahasa : Indonesia

Sinopsis Novel

Seorang pembunuh genius, aroma perawan dan parfum terbaik

pembunuhan berantai yang misterius. dua puluh gadis perawan tewas mengenaskan, pkaian beserta rambut dan kulit kepala mereka hilang. Tubuh mereka benar-benar layu, seolah tak pernah hidup sebelumnya. Seakan seluruh daya hidup yang pernah ada telah terisap tak bersisa. Semua pembunuhan identik. Dilakukan dengan amat rapi dan terencana. Masterpiece seorang seniman yang genius.

Jean-Babtiste Greanouille lahir tanpa bau tubuh namun memiliki indra peciuman yang luar biasa. Ia mampu memilah-milah seluruh bau yang ada. Dari seorang ahli parfum ternama, ia mewarisi seni meramu berbagai minyak dan tumbuhan. Namun kegeniusan Greanouille melampaui itu semua. Setelah “menangkap” aroma seorang perawan cantik, ia terobsesi untuk menciptakan “parfum terbaik” beraroma perawan!

Dituturkan dengan amat brilian, perfume adalah kisah yang sungguh memikat tentang pembunuhan dan kegeniusan yang menyimpang. Novel bestseller yang eksotis dan sensasional ini membangkitkan rasa penasaran yang menakutkan tentang aoa yang terjadi ketika bakat, hasrat dan

kecendrungan seseorang akan bau dan aroma mengubahnya menjadi seorang pembunuh. Membunuh demi ” Parfum Terbaik “.

Resensi Novel

Novel perfume adalah kisah yang memikat tentang pembunuhan dan ” kegeniusan ” yang menyimpang. Novel bestseller yang sensasional ini membangkitkan rasa penasaran yang menakutkan tentang apa yang terjadi ketika bakat, hasrat dan ecendrungan akan aroma tubuh mengubahnya menjadi pembunuh yang genius.

Hasrat membunuh memang beraneka ragam, tapi yang membuat novel ini memikat justru keunikan dari motif membunuh Greanouille, sang tokoh utama demi sebuah aroma. Keunikan itu mengantar Suskind layak diacungi jempol. Suskind mampu merangkai ide tentang aroma culup detail. Hasrat membunuh yang muskil, dan efek parfum yang melahirkan citra. Novel ini pun, dari segi gagasan, sudah mengundang decak kagum.

Jean-Babtiste Greanouille sejak awal kelahirannya sudah tidak diinginkan oleh ibu kandungnya yang seorang pelacur. Karakter tokoh sejak dini digambarkan sangat tegas(tidak disembunyikan) sebagai manusia abnormal, pun hanya dengan satu kekurangan yang tidak dimilikinya, sebagai manusia ia lahir tanpa bau badan. Tapi dari kelihaian dari tuturan yang disuguhkan justru mengangkat jati diri sang tokoh hadir dan menempati ke titik tertinggi sebagai seniman genius sebagi ahli pembuat parfum tanpa cela yang punya kelebihan yang tidak dimiliki manusia lainnya.

Kelebihan Greanouille mencium bau, membuatnya belajar tentang parfum dan mewarisi seni meramu minyak. Di usia 18 tahun, dia memempuh perjalanan ke selatan untuk belajar teknik penyulingan. Akhirnya ia terpikat pada aroma perawan seorang gadis berambur merah dan membunuhnya untuk menghirup aroma perawan itu. Dari peristiwa itu, Greanouille berambisi untuk menciptakan parfum beraroma perawan. Akan tetapi untuk meramu parfum yang ia cita-citakan itu, Greanouille tak butuh hanya satu aroma perawan saja, melainkan 25 perawan. Dua puluh empat sudah ia bunuh, tinggal perawan berambut pirang Laure yang harus ia tunggu sampai berumur 16 tahun. Tapi gadis itu dijaga ketat oleh sang ayah.

Bagaimana kelanjutannya ? silakan anda membaca sendiri.

Lebih dari sekedar unik, novel ini juga memiliki beberapa kelebihan. Selain didukung riset memadai soal aroma, novel ini juga menarik dan tak membosankan. Karakter dan perubahan tokoh cerita juga digambarkan dengan kuat. Dari lahir hingga meninggal ada konsistensi yang cukup kuat dari keteguhan pengarang dalam menceritakan ” kebencian hidup ” Greanouille. tak salah, sejak awal kisah ini menegaskan sifat Greanouille yang aneh.

Adapun kekurangan novel ini menurut saya adalah plot novel thriller yang seharusnya menegangkan tersaji amat datar.